Senin, 19 Mei 2014

Aku hanya seorang Wanita Sederhana


Dia adalah penjelmaan malaikat di bumi…
Kelembutan tuturnya membangkitkan semangat…
Sentuhan kasihnya meredakan semua amarah…
Kecantikan abadinya membuat indah ruang hampa…
Begitulah wanita dengan sejuta pesonanya…
            Sungguh memang indah seorang wanita itu, ya sungguh sangat indah. Dan semua keindahan yang ada pada wanita, tak bisa kau lihat hanya diluar kulitnya saja. Tapi lihatlah lebih jauh ke lubuk hatinya yang terdalam. Dari sanalah akan kau temukan sejuta keindahan dan kebahagiaan. Saat kau mampu menyelami hatinya dengan kelembutan dan ketulusan, ku yakin kau tak akan mau keluar untuk meninggalkannya, walau hanya sedetik saja.
            Ku tahu, di dalam diri wanita tersimpan sejuta pesona, sejuta keindahan, serta keistimewaan yang Allah berikan untuk seorang wanita. Aku bukan tak bersyukur, bukan pula kufur apalagi takabbur, tapi aku hanya seorang wanita yang sederhana, wanita biasa yang mungkin tak seindah wanita yang lain. Wanita sederhana yang selalu berada dalam putaran Roda Kehidupan, berputar dan terus berputar untuk menggapai keistimewaan di dalam kehidupan. Berusaha untuk menyempurnakan keistimewaan yang Allah berikan kepadaku sebagai seorang wanita. Sejuta pesona, sejuta keindahan serta keistimewaan bagiku itu hal yang luar biasa indahnya untuk seorang wanita, dan aku menginginkan hal yang lebih indah dan luar biasa dari itu. Berjumpa dan memeluk Allah di surga!
            Aku hanya seorang wanita sederhana yang berusaha memahami hakikat dari seorang wanita, ku pahami bahwa hakikat wanita dengan kecantikan yang dimiliki dilihat dari bagaimana wanita memelihara kecantikannya dengan keimanan, berselendang rasa malu dengan berpakaian ketakwaan dan sikap tawadhu, serta kehormatan dengan hijab yang menutup aurat, maka seorang wanita akan menjadi ratu kecantikan sejagat! Dari sinilah, sejuta pesona, sejuta keindahan serta keistimewaan akan tampak terlihat dari dirimu, duhai wanita! (Gumamku dalam hati). Tegas ku katakan, aku belum mencapai tingkatan itu! (berbisik dalam hati di kala sunyi menerpa)
            Aku hanya seorang wanita sederhana, seluruh hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Coba saja kau tengok sejenak mengenai kehidupanku. Dari sana akan kau temukan sosok wanita dengan penampilannya yang sederhana, biasa saja, kepribadiannya yang sederhana, berwajah pas-pasan, bahkan mungkin terlihat tak ada yang istimewa sama sekali padanya. Maka dari itu ku katakan padamu, aku mungkin tak seindah wanita yang lain.
            Aku bukan seperti Bunda Khadijah, bukan seperti Bunda Fatimah, bukan pula seperti Bunda Aisyah. Aku hanya seorang wanita sederhana, wanita biasa yang memiliki masa lalu beraneka macam warna, wanita biasa yang selalu berusaha untuk menjadi seorang Muslimah sejati. Dengan berusaha menjaga kehormatan dan harga diriku sebagai muslimah.
Aku hanya seorang wanita sederhana, wanita biasa yang selalu berusaha  memperbaiki diri dengan segala kekuatan yang aku miliki, berusaha menutupi lubang-lubang kekuranganku dengan kelebihan serta potensi yang aku miliki.
Aku hanya wanita sederhana, wanita biasa yang mungkin tak secantik wanita yang lain, yang cantik di pandang  mata, yang cantik di pandangan manusia. Tapi aku selalu bersyukur dan merasa diriku cantik dalam pandangan Allah, karena Dia yang selalu memandangku dengan keMaha Lembutan-Nya serta cinta kasih-Nya.
Aku hanya wanita sederhana, wanita biasa yang tak sehebat wanita di luar sana. Aku hanya mempunyai secuil Ilmu yang mampu ku bagikan kepada sesama.
Aku hanya wanita sederhana, wanita biasa yang mempunyai cinta di dalam hati. Berharap dengan cinta itu, aku mampu menciptakan sebuah kedamaian, kenyamanan, dan keharmonisan dalam hidup.
Aku hanya wanita sederhana, wanita biasa yang hanya mampu mengukir kata-kata di lembaran-lembaran kertas putih, dengan setiap kata-kata yang ku ukir aku mampu mengungkapkan segala yang ada di dalam hati. Lembaran demi lembaran itu yang mampu menjadi saksi perjalanan hidupku.
Aku hanya wanita sederhana yang ingin melukis sebuah pelangi. Melukisnya dengan indah di dalam hidupku.
Aku hanya wanita sederhana, wanita yang merindukan kehadiran sosok pendamping hidup untuk menemaniku mengarungi kehidupan ini.
Duhai engkau yang Allah takdirkan untukku, ketika kau cari aku, karena kelebihanku, maka sesungguhnya aku lemah dan tidak memiliki sesuatu apapun  yang layak untuk dibanggakan.
Ketika kau cari aku, karena kecantikanku, sungguh kau telah terperdaya akan keindahan pesonanya dunia yang fana ini. Kecantikanku akan sirna seiring waktu yang terus berputar. Dan kau akan temukan aku tak secantik dahulu pertama kali bertemu, yang akan kau lihat hanya goresan-goresan keriput yang menghiasi wajahku, kelak saat aku sudah lanjut usia.
Ketika kau cari aku, karena kepandaianku, sungguh kau telah mengukir sebuah kebodohan dalam hidupmu. Karena kepandaianku mungkin saja suatu saat nanti akan hilang, saat aku tak lagi diizinkan untuk menjadi manusia yang pandai, ketika nikmat itu dicabut oleh-Nya, hilanglah semua apa yang ada padaku.
Katika kau cari aku, karena belas kasihanmu atasku, atas kekuranganku. Maka sungguh kau telah membuat Jurang Kemalangan yang kau buat sendiri dalam mengarungi hidupmu bersamaku.
Aku hanya wanita sederhana, ketika kau cari aku, carilah aku dalam sujud panjangmu di pertengahan malam. Cintailah aku karena-Nya, cintailah aku karena untuk menggapai Ridho dan Restu dari-Nya, maka kau akan temukan segala keindahan dan kebahagiaan dalam hidupmu. Allah dan Rasul pun akan mencintaimu. Kebahagiaan sejatipun akan selalu tercurah untukmu dan untukku.
Aku hanya wanita sederhana, wanita sederhana yang memiliki sejuta mimpi dan harapan! Satu dari mimpi dan harapanku, engkau yang Allah pilihkan untukku, yang masih dalam Rahasia-Nya, semoga engkau mampu menjadi Imam yang sholeh untukku. Mendidikku untuk menjadi Istri yang sholihah dan Ibu yang Shalihah bagi anak-anak kita kelak. Manjadikan keluarga kita, keluarga yang Rabbani. SAMARA pun akan senantiasa selalu menghiasi indahnya keluarga kita.
Doaku dalam menikmati sebuah penantian panjang dikala sepi dan sunyi, hanya berdua dengan Dia Sang Pemilik Kehidupan, Allahu Rabbi,
Ya Allah.. Ya Tuhanku..
Jika pendampingku telah Engkau tetapkan,
Gerakan hatinya untuk menujuku, pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan untuk menuju Ridho-Mu..
Karena Engkaulah yang berhak atas hati hamba-hamba-Mu..
Dan Engkau jua yang kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,

bila dia jauh, dekatkanlah..
Eratkan hati kami dalam ikatan karena-Mu, tautkan hatiku dengan hatinya yang sama-sama mengharap dan mendamba sebuah keinginan menuju ridho-Mu..

Ya Allah... Yang Maha Pecinta…
Pemilik cinta sejati, Jikalau cintaku kau ciptakan untuk dia,
Tabahkan hatinya..
Teguhkan imannya..
Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb... Sang Pemilik Hati…

Jikalau hatiku KAU ciptakan untuk dia, Penuhi hatinya dengan Kasih-Mu,
Terangi langkahnya dengan Cahaya-Mu, limpahkan kelapangan di qalbunya dengan kesabaran, temani dia dalam kesepian..
Ya Rabb,
Tiada tempat ku bersandar Selain pada-Mu,
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya..
Mekarkan cintaku bersama cintanya..
Satukan hidupku & hidupnya dalam Cinta-Mu..

Ya Rabb....
Ku yakin bila saatnya sudah menghampiri,
Pasti kebahagiaan itu aku dapati..
Mohon beri aku kekuatan dan kesabaran dalam penantianku..

Ya ALLAH..
kirimkan dia yang dapat membawa kebaikan,
Baik bagi duniaku, akhiratku dan agamaku..
Agar kami sama-sama berjamaah untuk tetap menuju kejalan-Mu..
Bimbinglah hati kami, kuatkan hati kami..
Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..
Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin

Inilah aku dengan kesederhanaanku, wanita sederhana yang merindukan cinta yang tulus dan halal.

Senin, 05 Mei 2014

Tuhan, Izinkan aku memeluk-Mu



       Di pertengahan malam yang sunyi, sepi dan syahdu, penuh dengan keheningan yang membisu. Tiada kata yang mampu terukir, hanya rasa yang mampu mengungkap segala gelora yang ada di dalam jiwa.
Dalam diamku di keheningan malam, ku mencoba menembus ruang dan waktu, untuk sejenak memikirkan semua yang terjadi pada hidupku, antara suka dan duka yang selalu menyapa tiada letih, bagaikan air yang terus mengalir tiada henti, mengalir, mengalir, dan terus mengalir, hingga bermuara pada sumbernya, yaitu lautan yang luas membentang tiada bertepi. Seperti itulah kehidupan yang ku rasakan, hingga akhirnya akan kembali pada Sang Pemilik kehidupan.
Saat sendiri menerpa, pikiran menerawang jauh ke depan, lamunan pun ikut menjelma, tubuhku mulai lunglai tiada berdaya, semangat pun mengikis tiada tersisa, saat itu seperti ku menonton Video Drama Kehidupan yang tampak di depan mata, semua terekam tanpa terlewatkan sedikitpun, membuat jantungku berdegup kencang, hatiku gelisah tiada tara. Oh, Tuhan, sungguh dosaku bak gunung yang menjulang tinggi menembus awan.
Mencoba menenangkan hati dan jiwa, ku menghadap ILLAHI RABBI mencurahkan segenap kemelut yang berada di dalam jiwa. Di atas sajadah panjang yang membentang, dalam sujud, ku ungkapkan segala rasa yang ada di dalam hati, yang selalu menyelimuti jiwa. Ada rindu yang membuncah, ada takut yang menjulang tinggi, ada harapan akan cinta-Nya yang melambung jauh menembus langit, ada penyesalan yang hebat luar biasa, banyaknya bagaikan ribuan hamparan pasir di lautan. Beragam rasa yang bercampur menjadi satu, lebur hanya dalam sebuah tangisan yang mengharu biru.
Tanpaku berkata, Dia sudah mengetahui apa yang ingin ku katakan. Walaupun demikian, ingin ku ungkap segalanya di hadapan Sang Pemilik Kehidupan, berharap agar Dia lebih mencintaiku, menyayangiku, serta mengampuniku. Tuhan, izinkan aku memeluk-Mu.
Dalam tiap tetesan air mata yang terjatuh, ada keindahan makna di dalamnya. Dalam deraian air mata yang mengalir, ada harapan besar akan perjumpaan dengan-Nya.
Tuhan, izinkan aku memeluk-Mu. Ingin ku rebahkan tubuhku dalam pangkuan-Mu. Tuhan, ku rasakan lelah dan letih yang datang menghampiriku membuat dadaku terasa sesak dan terhimpit, terasa sakit dan pilu. Oh Tuhan, ku yakin di setiap kesulitan ada kemudahan yang Kau berikan padaku.
Tuhan…
Ada rindu disini…
Di hati yang ‘kotor’ ini…
Tuhan…
Ada cinta disini…
Di hati yang rapuh ini…
Tuhan…
Peluklah aku dalam naungan Cinta dan kasih-Mu…
‘Bawalah’ aku pulang untuk kembali kepada-Mu, pada jalan yang senantiasa selalu berada dalam naungan Ridha-Mu…
Tuhan…
Aku menantikan hidayah-Mu…
Tuhan, izinkan aku memeluk-Mu. Ada tasbih yang terucap, ada tahmid yang selalu dilantunkan, ada tahlil yang tertancap kuat di dalam hati dan jiwa. Itulah penguat yang mampu menutupi segala gundah dan resah.
Dalam setiap hembusan nafasku, dahulu tanpa-Mu ku lewati segalanya, tentang cita dan cintaku, tentang kehidupanku, tentang segala hal yang membuatku terpesona dan terpedaya, tanpa menghiraukan keberadaan-Mu. Oh Tuhan, seketika semua itu sirna, hilang, hancur, lebur, bagai diterjang ombak ‘Tsunami’ yang meluluhlantakkan kehidupanku. Mampu membuatku terdiam dan membisu, tanpa mampu mengucapkan satu katapun, hanya mampu mengalirkan airmata, mengungkapkan segala rasa dengan rintihan airmata, bayangan yang menyelimuti jiwa, membuatku semakin jatuh tiada rasa. Inikah panggilan Cinta-Mu?
Tuhan, izinkan aku memeluk-Mu. Agar ku rasakan kehangatan saat berada di dekat-Mu, berada di dekat-Mu, menyejukkan hatiku. Ku sadar selama ini aku melangkah tanpa-Mu, itu merupakan awal kehancuran hidupku. Tiada keindahan, tiada kebahagiaan, tiada kenyamanan, tiada kedamaian, tanpa hadir-Nya Engkau dalam kehidupanku. Kini, pilihanku adalah apa yang menjadi pilihan-Mu. Apa yang Kau kehendaki untukku, itulah pilihan terbaik-Mu untukku. Harapanku pada-Mu, kuatkanlah aku dalam mengarungi kehidupan yang fana ini. Kekuatan yang hadirnya dari-Mu.
Oh Tuhan…
Di malam ini, di sujud panjangku, aku datang mengetuk pintu-Mu, memohon maghfiroh-Mu, memohon cinta-Mu.
Oh Tuhan…
Terimalah sujud panjangku ini yang penuh do’a dan penyesalan.
Tuhan, izinkanlah aku memeluk-Mu, agar senantiasa ku selalu merasakan kedamaian bersama-Mu. Ya, hanya bersama-Mu ku akan damai dan tenang.
Terimakasih atas segala keindahan yang telah Kau berikan padaku. Engkau telah mengajariku dalam segala hal serta telah mendidikku melalui berbagai masalah yang berbeda dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar, untuk menjadikanku hamba-Mu yang kuat dan tangguh. Agar esok aku lebih siap dalam mengarungi kehidupanku bersama-Mu.
Tuhan, peluklah aku selalu dalam naungan cinta dan kasih-Mu.


Jumat, 02 Mei 2014

Antara Tasbih, Rindu dan Air Mata

Aku rasakan hidup ini penuh ujian dan cobaan untuk mencapai sebuah Kebahagiaan yang abadi bersama-Mu...
Tuhan...
Setiap desah nafasku, ku iringi tasbih, memuji nama-Mu yang Agung, tasbih yang mampu menyiram hati yang gersang ini dengan air kesejukan yang Kau pancarkan dalam hatiku, air kesejukan yang mendamaikan hatiku..
Setiap detak jantungku, ku iramakan dengan kalimat tahlil yang ku panjatkan pada-Mu, kalimat tahlil yang mampu membuatku tetap kokoh dalam setiap langkahku menuju Ridho-Mu, walau ku tahu diriku hanya insan yang lemah, tapi ku yakin kekuatan-Mu adalah kekuatanku, karena Engkaulah yang selalu ku panggil dalam setiap hembusan nafasku...
Setiap diamku, ku bertanya dalam hati, apakah Engkau dan Rasulullah Rindu padaku? Karena ku tahu, aku tak sempurna dalam mencinta dan merindu pada-Mu dan pada Rasulullah, Cinta dan Rinduku tak seindah seperti para Kekasih-Mu dan para Sahabat Rasulullah...

Tuhan...
Aku ada di dunia ini atas kehendak-Mu, aku yakin Engkau pun pasti punya Rencana yang indah untukku, karena setiap Ciptaan-Mu tiada yang sia-sia, semua tersimpan berjuta Rahasia Keagungan-Mu, begitu pula dengan hidupku, pasti tersimpan keindahan dan keistimewaan di dalamnya...
Tuhan...
Di sini, di dalam jiwa ini, terus menanti Ridho, Maaf dan Ampunan, Cinta, Kasih dan Sayang-Mu, walau ku tahu, diri ini belum indah dan bersih, seindah dan sebersih bayi yang baru lahir, dan tak ku pungkiri pula semua insan tak luput dari salah dan khilaf...
Tuhan...
Walau langkahku tertatih-tatih dalam menjemput Hidayah-Mu, tapi ku yakin Engkau akan mendekat padaku dan memelukku dengan KeMaha Lembutan-Mu, karena Engkau selalu dekat dengan para Hamba-Mu...
Tuhan...
Ajarkan aku untuk mengenal diriku, ajarkan aku seperti Engkau ajarkan para Nabi yang tergolong dalam Ulul azmi, mereka yang memiliki tekad yang besar dan jujur, kuat dan berkeinginan membaja dalam menegakkan Kebenaran dalam berdakwah membela Agama-Mu yaitu Islam.

Aku hitung-hitung setiap niat, setiap langkah, agar tak salah melangkah, karena aku tak ingin tenggelam dalam lubang yang sama... Aku ingin sebuah kehidupan yang baru, kehidupan yang indah, kehidupan yang berkah dan kehidupan yang selalu berlimpah dalam anugerah-Nya yang penuh Cinta...
Aku seorang Gadis perindu Surga, walau ku tahu sifat bidadari belumlah melekat dalam jiwa, walau ku tahu sifat dan akhlak seorang mujahidah belumlah tertanam dalam dada, walau ku tahu langkah dan niat ku belumlah sempurna seperti para ahli surga, walau ku tahu banyak hal yang harus ku tata, tapi itu semua tak menyurutkan langkahku untuk mencapai Surga, dengan Rahmat dan Ridho Allah pastinya...

Dalam diam ku berkata, "Perjalanan menuju Allah, tidak bisa hanya melalui mimpi atau angan-angan. Mencapai Allah, tidak mungkin hanya ditempuh dengan bermodal khayalan. Bertemu Allah, tidak akan dapat terwujud hanya lewat keinginan dan niat. Untuk menuju Allah, aku harus bergerak, bekerja dan berlomba. Lebih dari itu, berlari... Berlomba dan berlari, bukan diam, juga bukan hanya dilakukan dengan berjalan"

Bismillah, ku yakin Dia akan menemaniku serta bersamaku...
Tasbih, Rindu dan air mata yang mampu mengungkapkan seluruh ungkapan yang ada di dalam hati...

Sekat Air matamu, Hiasi dengan senyum, karena Kebahagiaan memanggilmu untuk segera datang menghampirinya dengan penuh suka cita...

Tersenyumlah...
Kau Ciptaan-Nya yang Istimewa...

INDONESIAKU ENGKAU BEGITU INDAH, BANGKITLAH!

Indonesia? Pasti yang pertama kali terbayang saat dengar kata Indonesia itu korupsi, atau tidak debu, asap atau apalah yang berbau negatif. Kita hanya melihat dan memandang hanya sebelah mata saja, karena mungkin itulah "makanan sehari-hari yang kita lahap" sehingga pandangan kita hanya pada satu sisi, INDONESIA yang TERPURUK, TERTINGGAL bahkan mungkin TERTIDUR. Tanpa adanya kemajuan untuk Bangsa dan Negara, serta tanpa adanya peningkatan kesejahteraan Rakyat-rakyatnya. Dan akhirnya hanya mampu untuk saling menyalahkan, tanpa melakukan usaha untuk melangkah pada sebuah perubahan.

Aku harap duhai para pemuda, janganlah kau mengikuti mereka yang tidak bertanggung jawab, jangan kau ikuti mereka yang berfikiran buruk, jangan mengikuti mereka yang suka menyalahkan, karena semua itu akan menjatuhkan kita ke jurang ke BODOHan. Tapi cobalah untuk berkontribusi, lakukan dan berikan yang terbaik untuk Negeri tercinta ini, lakukan dan ciptakan karya yang mampu mengangkat Negeri ini ke puncak KEMENANGAN yang CEMERLANG.

Kita adalah Generasi Penerus para pahlawan kita. Kita pasti masih ingat dan selamanya pasti akan selalu ingat tentang para Pahlawan kita. Sejarah Perjuangan mereka akan selamanya terkenang dalam sanubari kita. Apakah kita akan diam saja melihat Negeri tercinta kita seperti ini? Tentu tidak!
Seharusnya kita sebagai warga Indonesia harus mencintai negeri ini, bukan malah termakan omongan-omongan negatif yang menjatuhkan Negara kita sendiri. Kita itu lahir dan dibesarkan oleh kekayaan Negara ini, masa iya kita mau menjelek-jelekkan Negara yang sudah membesarkan kita. Hanya gara-gara kita terpengaruh sama haters Indonesia. Sebenarnya banyak potensi yang dimiliki Negara ini kalau kita mau menggali dan mengembangkannya, contohnya alam, alam yang ada di Indonesia ini sangat menakjubkan dan begitu indah, tidak salah kalau Indonesia di juluki sebagai heaven earth.

Mari kita belajar dari sejarah para Pahlawan, bagaimana mereka berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan Negeri ini, Negeri tercinta, INDONESIA. Aku, kamu dan kita semua pasti merindukan INDONESIA yang Maju dan Sejahtera, INDONESIA yang bersih dari korupsi, INDONESIA yang Merdeka, INDONESIA yang Cinta Kedamaian, Persatuan dan Kesatuan yang terjaga, sebagaimana semboyan yang kita miliki BHINEKA TUNGGAL IKA, mari kita berikan yang terbaik untuk Negeri ini, dengan menciptakan karya-karya yang cemerlang, sesuai dengan kelebihan kita masing-masing. Tinggalkan "Budaya saling Menyalahkan" dan "Ciptakan Budaya yang saling Menguatkan dan Membangun" untuk kita wujudkan INDONESIA yang Sejahtera.

Aku tidak akan pernah mampu berjuang sendiri, untuk menjadikan Negeri ini kembali INDAH seperti dahulu, KEINDAHAN yang dibalut dengan ketulusan dalam berjuang dan berkorban untuk Kemerdekaan Negeri ini.
Aku butuh kalian semua duhai kawan, karena yang aku butuhkan adalah semangat kalian, kesungguhan kalian, ketulusan kalian serta perjuangan dan pengorbanan kalian yang dibalut dengan kemantapan hati.
Seperti halnya yang pernah diucapkan Presiden kita Ir. Soekarno, beliau berkata "Berikan Aku 10 Pemuda, Akan Aku Goncangkan Dunia". Lihatlah kawan, betapa berharga dan pentingnya peran pemuda!
Kita buktikan kepada Para Pahlawan kita, Kita semua pasti bisa kembalikan INDONESIA kepada KEJAYAAN yang CEMERLANG. Dengan Karya dan Prestasi yang Dahsyat Luar Biasa! Bukan dengan Peperangan dan Kekerasan!

Kawan, Negeri kita sungguh luar biasa indahnya. Allah anugerahkan Negeri kita ini dengan berjuta-juta keindahan dan kenikmatan yang luar biasa. Mari kita jaga semua pemberian Allah, sebelum keindahan dan kenikmatan itu diambil kembali oleh Sang Pemilik Dunia ini, Allah swt.

Mari kita berbenah diri, menyiapkan diri untuk menyongsong perubahan yang Indah untuk Negeri ini.
Selamat berjuang kawan, walau kita jauh dan mungkin tidak pernah bertemu, tapi aku yakin kita semua pasti memiliki niat yang sama yaitu Berjuang dan Berkorban untuk Bangsa dan Negara kita.
Membawa INDONESIA pada KEMAJUAN yang DAHSYAT LUAR BIASA!

ALLAH selalu bersamaku, bersamamu, bersama kita semua.
Semoga Allah Ridho pada kita semua. Aamiin

"INDONESIA LOVE YOU FOREVER"


Kehidupan memberikan sebuah Pelajaran



Apakah arti dari sebuah kehidupan itu?
Apakah makna yang terkandung dalam sebuah kehidupan itu?
Apakah kehidupan itu merupakan rangkaian sebuah cerita perjalanan seorang anak manusia?
Sampai saat ini aku belum mampu menemukan arti sesungguhnya makna dalam kehidupan!!
Apapun maknanya, buat ku kehidupan adalah sang Inspirator sejati yang selalu mampu memberikan pelajaran yang berharga dan bermakna dalam menjalani kehidupan ini. (maklum aku bukanlah dari kalangan Para Ilmuwan, jadi pengertiannya pun sebatas dan terbatas). Kehidupan penuh dengan warna dan inspirasi, di dalamnya penuh dengan warna-warni kehidupan, bagaikan pelangi yang memancarkan cahayanya. Pelangi identik dengan keindahan, begitu pula kehidupan penuh dengan keindahan.
Kehidupan memiliki makna keindahan, apabila kita selalu bersama-Nya, bersama-sama dengan kekasih Hati, bersama-sama menjalani kehidupan ini dengan selalu menghadirkan-Nya dalam hati sanubari dan jiwa raga kita. Sebaliknya, kehidupan akan memiliki makna kesusahan, kesedihan, kepahitan, dll berbagai bentuk cara manusia dalam memaknainya. Hal itu terjadi karena manusia nyalah yang terkadang menjauh dari-Nya. Padahal Sungguh, Allah senantiasa selalu berada dekat dengan kita. Saat duduk termenung sendiri, teringat sebuah perjalanan yang memberikan makna dalam kehidupan. Di pagi hari yang sejuk, aku dan kawan ku berangkat ke sebuah tempat yang perjalanannya memakan waktu 1 hari.
Singkat cerita, saat aku tiba bersama kawan ku di tempat tersebut, kami langsung pisah, dan aku di persilahkan masuk dalam sebuah ruangan, ruangan yang tertutup. (dalam hati bergumam, ruangan ini bagaikan penjara!!)

Tak lama kemudian, aku baru menyadari dan memahami, aku berada dalam 1 ruangan bersama-sama dengan mereka yang memiliki berbagai masalah yang konflik dan berbeda-beda. (hanya aku yang tau seperti apa dan bagaimana kondisi mereka dan aku tak ingin menceritakan perihal tentang mereka), setelah beberapa minggu bersama-sama mereka, ada sebuah pelajaran yang berharga dan bermanfaat untuk aku jadikan ibrah dalam kehidupanku, yaitu:
1. Seorang anak memerlukan perhatian dan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tuanya.. Maka dari itu, aku harus mampu menjadi seorang ibu yang memiliki cinta dan kasih sayang yang tulus untuk anak-anak ku kelak dan menjadi seorang ibu yang sholehah bagi anak-anak ku.
Dan untuk ku sekarang, aku harus mampu menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua ku dan aku harus menjaga cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuaku dan berterimakasih atas pengorbanan dan perjuangannya.
2. Akal adalah anugerah terbesar dan sempurna bagi setiap insan.. Jaga dan peliharalah pemberian-Nya yang sempurna itu. Pelihara dengan tafakkur, dan penuhi dengan hikmah-hikmah ilmu yang bermanfaat.
3. Pergaulan adalah hal yang mampu membawa arus perubahan dengan cepat dan begitu dahsyat mampu merubah seseorang menjadi 360 derajat.
BERHATI-HATILAH dalam memilih pergaulan.. PANDAI-PANDAILAH dalam bergaul dan memilih kawan.. karena karakter kita akan terlihat dari pergaulan dan dengan siapa kita bergaul dan berkawan..
4. PIKIR DAN DZIKIR itulah yang harus mampu kita lakukan
Selain itu banyak hal lainnya yang dapat diambil hikmahnya, sungguh apapun masalahnya, semoga banyak ibrah yang mampu diambil manfaatnya untuk dijadikan bekal dalam kehidupan.
Perjalanan ini penuh dengan Rahasia dan kejadian-kejadian yang luar biasa, semoga setiap kejadian yang dilewati mampu memberikan pelajaran yang berharga dan memberikan kekuatan spiritual dalam ibadah kita. Allah Swt kekasih sejati dan Dia lah segala-galanya dalam kehidupan kita. Intinya, kehidupan kita akan selalu indah dan bahagia jika kita selalu bersama-Nya

Secercah harapan



Perjalanan yang panjang dalam menuju sebuah proses perubahan.
Dialog seorang Bunda kepada anaknya:
Bunda: Duhai anak ku tercinta kapankah kau akan berubah? Umur mu sudah dewasa bahkan sudah bukan anak-anak lagi.
Anak: Duhai Bunda doa khan aku agar aku menjadi anak yang sholehah dan sukses..
Bunda: Anak ku sayang, bunda senantiasa selalu mendoakan yang terbaik untuk mu, memohon agar senantiasa Allah memberikan kebaikan dunia wal    akhirat untuk mu nak..
Anak: Bunda terimakasih atas semuanya... (sambil memeluk bunda, tak terasa air mata telah membasahi pipi)
Pada dialog tersebut walau hanya singkat, tetapi itu merupakan teguran yang begitu besar buat seorang anak.. Betapa besar harapan kedua orang tua pada anak-anaknya, harapan bahwa anak-anak mereka akan menjadi anak-anak yang sukses, hebat dan luar  biasa. Sedangkan si anak berharap agar senantiasa dirinya mampu membahagiakan kedua orang tuanya.
Pernahkah kita sadar, bahwa setiap ucapan, setiap sikap, setiap teguran orang tua kepada kita, itu merupakan kasih sayang, cinta, perhatian mereka kepada kita, dengan selalu memperhatikan gerak-gerik kita dalam keseharian??? tapi terkadang kita tidak pernah menyadarinya.. Bahkan apakah di antara kita selalu berfikir betapa besar perjungan dan pengorbanan mereka untuk kita??? apakah kita sudah memberikan kebahagiaan dan keindahan kepada mereka???
Ayah dan Bunda, doa kan kami anak-anakmu agar  menjadi anak-anak yang soleh dan solehah dan doakan kami agar kami mampu membahagiakan kalian di dunia dan akhirat. Perjuangan dan pengorbanan kalian tak akan pernah bisa di bayar dengan apapun, tapi Restuilah kami, agar kami mampu melukis senyum indah di wajah kalian dengan Prestasi dan kesuksesan kami. Doa kan kami Ayah dan Bunda.

Inilah Aku dengan segala keindahan yang ku punya



Di pagi hari, saat aku buka jendela rumah ku, ku hirup udara pagi yang segar dan menyejukkan. Lalu, setelah itu ku pandangi langit biru yang indah penuh pesona yang memberikan kesan terindah mengenai kebesaran-Nya yang sungguh mengagumkan dan penuh dengan keAgungan-Nya. Duhai Allah izinkanlah aku agar senantiasa di berikan umur panjang, agar aku dapat menikmati indahnya pagi hari yang penuh kedamaian ini.
Ku berjalan mengitari damainya pagi dengan senyuman yang menenangkan hati, tak terasa kaki ku melangkah ke arah cermin yang berada tepat di depan ku. Ku pandangi wajah ku dengan penuh kesyukuran, oh, betapa indah allah ciptakan aku dengan wajah yang penuh mempesona dan keindahan pada wajah ku ini serta kesempurnaan yang Allah anugerahkan pada wajah ku ini. Ku pandangi seluruh anggota tubuh ku, dari tangan ku, kaki ku, telinga ku, sampai ujung-ujung kaki ku, Yaa Allah betapa sempurna dan kayanya aku dengan utuhnya seluruh anggota tubuh ku ini, tak ada yang cacat sedikit pun dari apa yang aku miliki ini Yaa Rabb. Organ-organ yang ada di dalam tubuh ku ini Engkau anugerahi pula kesehatan dan Engkau pula yang menjaga-Nya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Duuuh aku malu pada-Mu Yaa Rahmaan kalau aku masih mengeluh dengan kondisi ku saat ini, padahal betapa sempurna dan kayanya aku dengan segala yang ku miliki.
Sedang merenung dan berbisik dalam hati..
Diri ku tak secantik yang lain, aku pun tak seindah yang lain. Tapi yang aku tau, aku punya segala keindahan dan kelebihan dan kekayaan yang ada pada diriku. Keindahan budi pekerti, keindahan akhlak, keindahan tutur berbicara, keindahan-keindahan lainnya yang mampu aku miliki, pastinya dengan banyak belajar. Kaya hati, kaya ilmu itulah yang harus mampu menjadi yang lebih unggul. Itulah penyemangat jiwa agar senantiasa selalu mampu untuk bersyukur. Aku bangga dengan diri ku, karena aku adalah ciptaan Allah yang paling sempurna.

Inilah aku dengan segala keindahan yang aku punya.
Tak ingin aku mengubah pemberian-Nya, dengan operasi atau apapun yang mengandung mudharat. Tapi yang harus aku lakukan adalah menjaga dan merawatnya agar senantiasa selalu indah.
Hati berkata:
Coba kau bayangkan saudara-saudaramu yang cacat, cacat pada bagian wajah, cacat pada bagian tangan, cacat pada bagian kaki, cacat pada organ tubuhnya, dll itu semua cacat fisik dan ada pula yang cacat mental, seperti orang gila. Setelah itu fikiran ku menerawang jauh, mencoba sejenak menjadi mereka. Duuuuhhh hati terasa mulai takut dan gelisah dan aku berharap Allah senantiasa selalu menjaga ku. Tak sanggup rasanya jika aku seperti itu, tak ada lagi keindahan dan kenikmatan sehat yang aku rasakan, lontaran demi lontaran kalimat membanjiri hatiku.
Maukah kau seperti mereka?? Sudah kah bersyukur dengan segala yang kau punya? Apakah kau masih kurang dengan apa yang kau miliki? apakah kau masih mengeluh dengan kondisimu saat ini? Apakah kau merasa dirimu yang paling jelek?
Sungguh hilangkan semua rasa itu, karena sesungguhnya kau adalah insan yang paling sempurna di banding saudara-saudaramu yang mengalami cacat, sungguh mereka pun menginginkan kekayaan dan kesempurnaan yang sama sepertimu. Kecantikan yang hakiki itu ada di dalam hati, kecantikan itulah yang akan memancarkan keindahan serta kesejukan bagi yang memandangnya. Kecantikan akhlakmulah yang mampu mendamaikan hati bagi yang berada bersamamu. Kecantikan itu akan terpancar tat kala kau menjaganya dengan Air Wudhu, karena Cahaya kecantikan dan keindahan itu datang dari Yang Maha Indah. Syukurilah segala apapun yang kau miliki, karena sungguh itu merupakan nikmat dari-Nya.
Cantik atau jelek??
Tampan atau jelek??
Sempurna atau cacat??
kaya atau miskin??
Siapapun dirimu, engkau adalah ciptaan-Nya yang paling sempurna. Sungguh, semua itu terdapat hikmah yang luar biasa. Dan tergantung dari cara kita memaknainya.
Maka dari itu, BANGGALAH DENGAN DIRIMU..
Buatlah dirimu, menjadi salah satu orang yang mampu memiliki berbagai segala potensi, lupakan segala kekuranganmu dan fokuslah pada cita-citamu, raihlah prestasi. Dan saat itulah kau mampu mengatakan INILAH AKU DENGAN SEGALA KEINDAHAN KU (dengan hati yang tawaddhu dan ucapan syukur atas segala Limpahan Rahmat dan Karunia-Nya).